13 Juli 2010

Kebaya Etnik Minimalis

KEBAYA merupakan pakaian tradisional Indonoesia. Sejalan dengan perkembangan, sekarang kebaya pun dikreasikan dengan motif dan paduan yang modern. Namun tetap mempertahankan kesan etnik dan budaya lokal.

Kreasi kebaya yang dilakukan dua desainer ini dengan mempertahankan unsur etnik lokal dengan kombinasi sarung ciri khas kota masing-masing.Konsep Tomy yang dihadirkan pada pagelaran fashion show di Mal GTC beberapa pekan lalu yakni putri kedhaton yang anggun dan modern. Konsep ini menggabungkan kebaya modern dengan paduan batik keraton.

Saat ditemui di butiknya, House of Tomy usai fashion show, Tomy mengatakan, kebaya yang dibuatnya terinspirasi dari keanggunan putri kedhaton. Baju Kebaya ini penuh dengan motif payet dengan kombinasi painting di beberapa bagian kebaya.

"Penambahan painting di bagian ekor kebaya ini menambah kesan mewah dan modern. Lukisan yang dipakai pun tentang seorang putri atau yang berhubungan dengan keraton," tambahnya.Begitu juga dengan padanannya berupa batik khas keraton. Batik dengan motif sido luhur dan sangat pakem. Batik jenis contemporer ini menambah kesan etnik kebaya tersebut.

"Warna batik khas Keraton biasanya coklat tembaga dan kehitaman. Untuk memperoleh warna tersebut dipakai pewarna alam dan dilakukan dengan tradisional. Begitu juga dengan kebayanya yang dikerjakan seluruhnya dengan tangan sehingga memutuhkan waktu pengerjaan tiga sampai enam bulan setiap satu kebaya," jelasnya.

Sementara Dya, menghadirkan konsep The Quien Reborn dengan gabungan baju kebaya modern dan sarung sutra. Kebaya yang dihadirkan lebih elegan dengan kesan lebih tertutup dan simple.

"Kombinasi dengan sutra khas Bugis ini sengaja saya lakukan untuk melestarikan budaya lokal kita. Jenis motif pun peragam yakni corak labba' dan pucuk," jelas Dya saat ditemui usai fashion show.

Kereen

Sumber : beta.ujungpandangekspres.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar