30 September 2009

Merencanakan Ulang Tahun Buah Hati

Bagi orang tua yang memiliki anak balita, tentu seringkali tergoda untuk merancang / merencanakan ulang tahun yang unik agar si anak dan teman-temannya merasa senang.

Menyanyi, menyanyi, dan menyanyi pada Pesta Ulang Tahun sepertinya sudah menjadi acara rutin yang membosankan anak. Apalagi jika mereka sekedar menyanyi tanpa ada acara permainan yang berhadiah.

Berikut ini ada beberapa tips agar pesta ulang tahun anak menjadi lebih unik, fun dan seru:

1. Hadiah memang merupakan salah satu stimulans yang bisa merangsang anak untuk memberikan atau menyuguhkan yang terbaik. Oleh karena itu, ada baiknya jika pada pesta ulang tahun orang tua menyediakan aneka ‘hadiah’ kecil dengan bungkus kertas kado yang menarik. Hadiah tersebut tak harus mahal. Bisa saja hanya berupa buku tulis, pensil, cangkir, kotak makan, atau permen yang dikemas menarik. Dengan demikian, dalam acara ulang tahun anak berlomba untuk tampil semenarik mungkin, sehingga tak lagi hanya berdiri tegak kaku dengan suara yang fals.

2. Selain bernyanyi, Ulang Tahun Anda juga bisa mempertontonkan pertunjukan sulap atau tebak-tebakan berhadiah. Atau bisa juga acara menari dan joget bersama, sehingga seluruh tamu yang hadir ikut merasakan kemeriahan pesta ulang tahun.

3. Agar Ulang Tahun lebih meriah, pada kartu undangan cantumkan juga dress code dengan tema tertentu. Misalnya saja dengan tema kartun, sehingga tamu yang dating bisa berkreasi dengan macam-macam tokoh kartun atau karakter kartun idamannya, seperti Superman, Batman, Spiderman, Winnie The Pooh, atau Barbie.

4. Berikan souvenir yang unik dan tak biasa. Jika Anda memiliki kemampuan menulis, cobalah untuk ‘mencetak’ buku komik dengan edisi terbatas (sesuai jumlah undangan). Souvenir makanan seperti chocolate souvenir yang dibuat sendiri atau belanja yang unik dari snack shop juga tak ada salahnya. Tentu saja akan lebih menarik jika Anda menggunakan nama teman-temannya sebagai tokoh dalam buku komik tersebut. Jika ingin yang praktis, beri saja mug bergambar foto anak yang sedang berulang tahun.

www.tipstrik.com

14 September 2009

Kesenian Tari Tradisional Makin Terpinggirkan

Meski pelaku dan kegiatan Seni Tari masih relatif banyak, perkembangan seni tari di DI Yogyakarta masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain belum optimalnya sinergi antara seniman tari dengan seniman lain. Salonisasi tradisi pun terus terjadi dalam perkembangan tari dewasa ini.

Menurut Penanggung Jawab Program Rekonstruksi Seni Tradisi Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Heru Handonowari, seni tari tradisional di DIY sulit berkembang karena kerangka pikir seniman tari yang masih cenderung egois (Pameran Reptil) .

"Para penari asyik dengan diri mereka sendiri-sendiri sehingga sulit berkembang dengan menerima pengetahuan dan masukan dari lintas seni lainnya," kata Heru di kantornya, Jumat (13/4).

Idealnya, menurut Heru, tidak ada batasan dalam berkesenian. Para seniman dari berbagai latar belakang pun dapat saling belajar untuk memperkaya wawasan yang nantinya dapat menjadi bekal untuk mengembangkan karya masing-masing, tanpa harus kehilangan karakter seni yang dimiliki.

Apalagi, dunia seni tari tradisi dalam 10 tahun terakhir semakin terdesak dengan perkembangan tari modern yang tidak diimbangi dengan kuatnya penjiwaan.

"Ruh dan penjiwaan seni tari modern saat ini terasa kurang karena motivasi sebagian besar penari maupun penata tari adalah menonjolkan eksistensi. Dalam proses berkesenian, mereka ingin cepat menguasai tari dan kemudian menjadi populer," tutur Heru.

Salonisasi tradisi

Akibatnya, seperti ***ngkapkan seniman Afrizal Malna dalam sebuah diskusi tari di Universitas Sanata Dharma beberapa waktu lalu, salonisasi tradisi pada tari pun tak dapat dihindari. Ketika sudah berhadapan dengan modernisasi, tari pun menjadi bagian dari industri yang terkadang memangkas karakter-karakter atau Make Up Wajah khasnya untuk mampu bertahan dalam panggung hiburan.

"Kontrak pagelaran tari rutin dalam industri wisata, misalnya, terkadang membuat para seniman tampil seadanya tanpa penjiwaan," ujar Heru. Unsur tradisi pun tak jarang dihilangkan untuk memenuhi standar pertunjukan yang menguntungkan.

Untuk terus menghidupkan unsur-unsur tradisi ini, TBY sendiri terus berkomitmen dalam merekonstruksi seni-seni tradisi yang dulu pernah ada, tetapi sekarang sudah hampir punah. Diharapkan, pendokumentasian kesenian-kesenian itu akan berguna bagi pengembangan kesenian saat ini maupun di masa depan. "Tahun ini kami akan merekonstruksi tari Guntur Segara dari Keraton Yogyakarta dan Reog Dodog dari Gunung Kidul," ucapnya.

kompas-cetak

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Kreatifitas Baru dari Pameran Seni Serat

Tiga orang seniman serat Yogyakarta Selasa (16/6/09) kemarin, menggelar karya-Karya Seni seni seratnya. Para seniman ini tidak hanya menampilkan keindahan serat kain, tapi juga dipadukan juga seni lukis.

Benang dan serat selama ini mungkin hanya menjadi perhatian dunia fashion dan mode, dengan diciptakan menjadi karya busana. Namun siapa sangka ? Benang dan serat bisaa menjadi karya sendiri dalam dunia seni. Dalam sebuah Pameran Kesenian serat dengan tajuk textile di Bentara Budaya Yogyakarta, 3 orang seniman serat Yogyakarta menampilkan karya-karya seni seratnya. Mereka adalah Abdul Syukur, Ricky Sukma dan Caroline Rika.

Apabila selama ini seni serat lebih banyak dikenal dinegara luar, dan di Indonesia hanya segelintir seniman di Bandung saja yang berani menampilkan serat. Pameran di Yogyakarta ini sekaligus ingin menumbuhkan rasa optimisme dalam dunia seni serat.

Benang dan serat yang memang memiliki dimensi yang flexibel dengan sangat kreatif, dibentuk dan Desain Pameran oleh 3 orang seniman ini menjadi beragam karya. Tentunya dengan kekuatan tematik masing - masing, seperti karya Abdul Syukur yang menggabungkan benang wol dengan sebuah lukisan cat arkrilik ataupun karya Ricky Sukma yang menggabungkan media serat.

Melalui pameran ini semakin menyiratkan semangat akan kelahiran baru seni serat yang menampilkan kreasi dan kreatifitas baru. Pameran ini akan berlangsung hingga tanggal 21 Juni mendatang di Bentara Budaya Yogyakarta.

indosiar.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

08 September 2009

Mengenal Kesenian Tarian Dari Pulau Jawa

Di masa yang lalu, Tarian Jawa semata-semata hanya dipertunjukkan pada istana untuk keluaga kerajaan. Sekarang, seluruh anak-anak dari Solo sudah dapat belajar menari pada sewaktu-waktu. bahkan di seluruh Indonesia sampai ke manca negara Tarian traditional ini bisa dipelajari. Berbeda dengan budaya dari luar negeri yang lebih mengandalkan musik tekno (DJ School). Selain sebagai sarana untuk mengembangkan bakat & seni tarian juga sebagai sarana kesehatan (Alat Fitness) atau olahraga.

Hampir semua penari memakai pakaian batik yang sangat indah dan sering memakai perhiasan dikepala yang luar biasa indah dan menarik.Beberapa jenis tarian yang terkenal, yaitu Tari Bedhoyo Ketawang dan Tari Srimpi.

Tari Bedhoyo Ketawang dipertunjukkan oleh sembilan wanita hanya sekali setahun pada upacara peringatan penobatan raja, merupakan tarian di istana yang sakral di kraton Solo terkenal sejak awal abad ke-17.

Pencipta tarian Bedhoyo Ketawang adalah Sultan Agung (1613-1645) raja pertama terbesar dari kerajaan Mataram bersama Kanjeng Ratu Kencanasari, penguasa laut selatan yang juga disebut Kanjeng Ratu Kidul. Sebelum tari ini diciptakan, terlebih dahulu Sultan Agung memerintahkan para pakar gamelan untuk menciptakan sebuah gendhing yang bernama Ketawang. Konon penciptaan gendhingpun menjadi sempurna setelah Sunan Kalijaga ikut menyusunnya. Tarian Bedhoyo Ketawang tidak hanya dipertunjukan pada saat penobatan raja yang baru tetapi juga pertunjukan setiap tahun sekali bertepatan dengan hari penobatan raja atau "Tingalan Dalem Jumenengan"

Bedhoyo Ketawang tetap dipertunjukkan pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana ke-XII (sekarang), hanya saja sudah terjadi pergeseran nilai filosofinya. Pertunjukan Bedhoyo Ketawang sekarang telah mengalami perubahan pada berbagai aspek, walapun bentuk tatanan pertunjukannya masih mengacu pada tradisi ritual masa lampau. Namun nilainya telah bergeser menjadi sebuah warisan budaya yang nilai seninya dianggap patut untuk dilestarikan. Busana Tari Bedhoyo Ketawang menggunakan Dodot Ageng dengan motif Banguntulak alas-alasan yang menjadikan penarinya terasa anggun.

Bedaya merupakan tari kelompok dengan komposisi 9 (sembilan) orang penari puteri.

Komposisi ini mengandung cerita tertentu yang sangat simbolik dan tidak menggunakan dialog. Gerak-geraknya sangat halus dan lembut.

Komposisi 9 mempunyai nama sendiri-sendiri yaitu Batak, Jangga, Dada, Buncit, Apit Ngajeng, Apit Wingking, Endel pojok, Endel Weton Ngajeng, endel Weton Wingking.

Tari Srimpi lebih pelan, terkendali, gerakan selaras, khususnya pada lengan, tangan, jari, dan kepala, diilhami oleh air tenang yang mengalir.

Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja.

Sesungguhnya sajian Tarian Jawa srimpi tersebut tidak hanya dijadikan sebagai sebuah hiburan semata, akan tetapi sesungguhnya sajian tersebut dimaksudkan sebagai bekal bagi kematian Belanda, karena kata sangopati itu berarti bekal untuk mati. Oleh sebab itu pistol-pistol yang dipakai untuk menari sesungguhnya diisi dengan peluru yang sebenarnya. Ini dimaksudkan apabila kegagalan, maka para penaripun telah siap mengorbankan jiwanya. Maka ini tampak jelas dalam pemakaian “sampir” warna putih yang berarti kesucian dan ketulusan.Pakubuwono IX terkenal sebagai raja amat berani dalam menentang pemerintahan Kolonial Belanda sebagai penguasa wilayah Indonesia ketika itu.

Kehalusan dan kegaiban dari dua tarian agung ini sekarang bisa dilihat oleh masyarakat umum, dapat dilihat pada pertunjukan di kraton, terdapat suasana yang asli dan gaib.

mutiaradamayanti.multiply.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

07 September 2009

Kebutuhan Sound System untuk Tata Suara

Pemasangan jasa sewa sound system untuk pertunjukan dan rekaman mempunyai dua komponen utama yaitu: mikropon dan mixer. mikropon digunakan ke mencuplik suara sedangkan mixer digunakan untuk menggabungkan semua sinyal tersebut. Sinyal yang keluar dari mixer dihubungkan dengan amplifier. Amplifier akan menguatkan sinyal tersebut untuk diberikan ke speaker. Speaker kemudian akan mengubah sinyal tersebut menjadi gelombang akustik sebagai bunyi.

Kemudian dalam sistem tata suara juga terdapat prosesor yang pada umumnya dihubungkan diantara mixer dan amplifier. Prosesor digunakan untuk meningkatkan kualitas sinyal audio. Prosesor yang paling umum digunakan yaitu equaliser, effect, dan kompresor. Equaliser pada dasarnya merupakan kumpulan pengontrol nada yang dapat mempertinggi atau meredam frekuensi sinyal audio secara spesifik. Effect digunakan untuk memberikan special efek bunyi, seperti reverb (suara bergaung) dan delay (memberikan penundaan sinyal). Kompresor mengatur level sinyal yang bervariasi. Sinyal yang terlalu kuat hingga melewati batas yang diberikan pada kompresor akan diredam. Dalam hal ini, kompresor dapat membantu mencegah kerusakan pada speaker.


Adakalanya di beberapa
toko musik, disediakan peralatan sound system untuk keperluan acara. Bukan itu saja, bahkan peralatan sound system dipadukan atau dihiasi dengan benda antik sehingga unsur seninya menjadi lebih hidup.


http://audiofamers.blogspot.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang